
TRIBUN-VIDEO.COM, MENTENG - Hari Raya Idulfitri masih menyisakan beberapa hari lagi.
Namun, sudah banyak pedagang parsel di sepanjang Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat.
Pedagang parsel, Bayu (30), mengatakan sudah banyak pemesan yang sudah meminta dibuatkan bingkisan khusus untuk lebaran.
"Wah, sudah banyak yang pesan. Dari sebelum bulan puasa mulai, sudah banyak yang pesan sama saya," kata Bayu, di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2019).
Lebih dari 20 orang, lanjut Bayu, sudah memesan melalui sambungan telepon kepada dirinya.
Tak ayal, pria kelahiran Malang Jawa Timur ini kebanjiran rezeki kala bulan Ramadan.
"Alhamdulillah, sudah ada dua puluh orang pesan sama saya lewat telepon. Iya, itu semua memang langganan saya yang sudah simpan nomor telepon saya," jelasnya.
Biasanya, kata Bayu, para pemesan dapat mentranfer uang muka terlebih dahulu. Minimal Rp 50 ribu.
"Kan zaman sekarang sudah ada m-banking (mobile banking). Jadi mereka (pemesan) bisa transfer uang mukanya dulu. Minimal lima puluh ribu ya," ujar Bayu.
Parsel yang dijual Bayu, berkisar dari hari Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu.
"Saya jual parsel ada yang harga paling murah itu dua ratus lima puluh ribu. Kalau yang paling mahal tinggal tambah seratus ribu saja. Iya, tiga ratus lima puluh ribu," ujar Bayu sambil tersenyum.
Ada pun isi dari parsel seharga Rp 250 ribu dan Rp 350 ribu diantaranya terdapat macam-macam biskuit, sirup, dan sebagainya.
"Kalau yang harga tiga ratus lima puluh, sudah pasti isinya lebih banyak ya," ucap Bayu.
Pedagang parsel lainnya, Arifin, tak bernasib sama dengan Bayu yang produknya laris manis.
Kata Arifin, sejak awal bulan Ramadan hingga hari ini hanya ada dua orang yang membeli parsel miliknya.
"Masih sepi. Dari awal puasa sampai sekarang juga baru dua orang yang beli," keluh Arifin, di tempat dan waktu yang sama.
Harga parsel yang dijual Arifin pun sama persis dengan produk milik Bayu.
Yakni berkisar dari Rp 250 ribu sampai Rp 350 ribu.
"Ada yang harga dua ratus lima puluh, ada yang tiga ratus lima puluh. Yang paling mahal? Ya itu, tiga ratus lima puluh," ujarnya.
Dari pantauan Tribun Jakarta.com di sepanjang Jalan Pegangsaan Timur ini, satu sampai sekitar 18 pedagang parsel lebaran berada di sana.
Harga-harga yang ditawarkan pun ada yang berbeda dari toko milik Bayu dan Arifin.
Seperti toko 'Adam Parsel' yang menjual parsel lebaran mulai dari harga Rp 150 ribu sampai Rp 300 ribu.
"Ada yang harga seratus lima puluh ribu. Paling mahal itu ada yang tiga ratus ribu," ucap pegawai Adam Parsel, yang enggan menyebut nama.
Asyiknya, hampir semua pedagang parsel di sepanjang Jalan Pegangsaan Timur ini menyediakan jasa mengantar parsel sampai ke rumah pemesan.
"Kalau biaya antarnya, tergantung jarak sih. Kita bisa antar paketnya pakai motor, mobil. Cuma kalau mau lebih aman pasti pakai mobil sih saran saya," imbuh Bayu.
Diketahui sebelumnya, lokasi berdagang para tukang parsel ini berada di dekat Stasiun Cikini, Jakarta Pusat.
Di luar bulan Ramadan, mereka biasa berdagang di Pasar Kembang, Cikini, Jakarta Pusat.
Pedagang Parsel di Sepanjang Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat camera iphone 8 plus apk | |
2 Likes | 2 Dislikes |
128 views views | 107K followers |
News & Politics | Upload TimePublished on 13 May 2019 |
Không có nhận xét nào:
Đăng nhận xét